Chapter 125 BAB 124
Di aula lantai dasar hotel, Sita, kedua orang tua Intan, dan Johan sudah datang. Begitu juga dengan keluarga dekat Intan dan Ricko serta sebagian para tamu undangan. Musik instrumental bertemakan pernikahan dan romantis terdengar lembut di telinga.
Saat Ricko dan Intan hendak memasuki pintu aula hotel di mana pesta pernikahannya di adakan, tamu undangan sudah menantikan kedatangan kedua mempelai pengantin. Ricko dan Intan berjalan di atas karpet merah menuju pelaminan dengan bergandengan, sedangkan para tamu berdiri di kanan dan kiri jalan menyaksikan perjalanan mereka dari pintu masuk aula ke pelaminan.
Ricko dan Intan terlihat sangat bahagia sekali. Mereka memamerkan senyum mereka tiada henti pada tamu undangan. Bu Romlah yang melihatnya pun menjadi terharu dan menangis. Saat Intan dan Ricko akan menaiki pelaminan, tiba – tiba Rena mendekat dengan membawa segelas jus buah naga merah di tangannya dan tersandung kabel lalu menumpahkan jus buah naga merah itu ke gaun pengantin Intan.
Semua mata para tamu undangan pun terbelalak dan terkejut dengan kejadian itu. Begitu juga dengan Intan dan Ricko. Ricko memicingkan matanya pada Rena dengan tajam. Dari awal Ricko melihat Rena di rumahnya, ia sudah merasa tidak suka pada Rena.
“Maaf Pak, saya tidak sengaja.” Ujar Rena pada Ricko. Ia merasa takut dengan tatapan Ricko.
Ricko pun tidak menggubrisnya lalu mengajak Intan keluar dari aula dan mengajaknya kembali ke kamar untuk berganti pakaian. Di dalam kamar tukang rias sedang membereskan alat make up-nya. Ketika melihat Ricko dan Intan kembali dengan gaun Intan yang kotor berwarna merah menjadi terkejut.
“Ganti gaun istriku secepatnya.” Ujar Ricko pada tukang rias.
“Tidak ada gaun lagi Pak. Waktu fitting Pak Ricko beserta istri hanya memilih satu gaun.” Balas wanita yang menangani gaun Intan.
“Tapi.. masih ada satu setel jas lagi barang kali Pak Ricko mengizinkan untuk dipakai istri anda.” Sahut wanita yang lainnya.
“lakukan saja.” Balas Ricko lalu duduk di sofa sambil menghembuskan nafas dengan kasar. Ia sangat kesal dengan Rena yang merusak acara pernikahannya. Intan pun dirias kembali dan diganti pakaiannya.
Sementara itu di aula lantai dasar hotel, setelah kepergian Ricko dan Intan, MC menetralkan situasi dengan mengumumkan pada para tamu undangan supaya tenang? dan menikmati hidangan yang ada. Mereka pun bubar dan mengambil makanan yang tersedia.
Bu Ani menyeret Rena keluar dari aula dan mencari tempat yang sepi. Setelah menemukan tempat sepi dan memastikan tidak ada orang yang melihatnya, Bu Ani memarahi Rena.
“Apa yang kamu lakukan Rena?” Bentak Bu Ani pada Rena.
“Rena tidak sengaja Bu.” Balas Rena dengan cemberut.
“Lalu kenapa kamu mengambil jus buah naga merah dan membawanya mendekat ke Mbak Intan? Ibu tahu kamu tidak suka buah naga apalagi meminum jusnya.” Ujar Bu Ani mengetahui niat busuk Rena.
“Tadi Rena kira itu jus strowberi Bu. Rena belum mencicipinya malah tumpah.” Jawab Rena mengelak.
“Kamu sudah besar dan kamu tidak sebodoh itu. Kamu bisa mengenali jus itu dengan baunya. Rena, ibu mohon kamu jangan bikin ulah lagi. Kalau ibu dipecat dan tidak punya pekerjaan, siapa lagi yang akan membiayai kuliahmu?” Ucap Bu Ani menasehati Rena.
“Karena itu Rena mau mencari orang kaya yang mau menikah dengan Rena. Rena nggak mau hidup kayak gini terus Bu.” Balas Rena sambil menatap ibunya.
“kamu boleh saja bermimpi menikah dengan orang kaya, tapi jangan suami orang Rena. Apalagi majikan ibu.” Ujar Bu Ani pada Rena supaya sadar bahwa kelakuannya tidak benar.
“Ibu nggak pernah ngerti perasaan Rena.” Balas Rena dengan mata berkaca – kaca lalu pergi meninggalkan Bu Ani.
“RENA! Mau ke mana kamu?” Panggil Bu Ani tapi Rena tidak mengindahkannya dan tetap pergi.
Gaun pengantin Intan sebelum terkena tumpahan jus buah naga merah dari Rena.
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1581929837880.jpg-original600webp?sign=833a1b5d84236dbd021d14e9d0c3f277&t=5e72b600)