Di Paksa Menikah

Chapter 16 Bab 16

Pagi hari Intan bangun lebih pagi dari biasanya karena mulai sekarang ia harus memasak di rumah Ricko. Selesai memasak ia kembali ke kamarnya dan mandi. Setelah memakai seragamnya Intan keluar dari kamarnya dan sarapan sendiri karena Ricko belum bangun.

Ketika Intan akan mengeluarkan motor dari garasi ia baru ingat kalau kunci motornya di bawa Ricko dan ia juga belum mendapat uang saku. Ia pun menaiki tangga dan menuju kamar Ricko tapi ia bingung kamar Ricko yang mana karena di atas ada 4 pintu kamar dan ini pertama kalinya ia naik ke atas. Ia pun mengetuk pintu pertama.

"Mas... Mas Ricko..." Panggil Intan sambil mengetuk pintu. Tapi tidak ada sahutan dari dalam. Ia pun penasaran dengan isi dari kamar itu. Ia membukanya dan tampaklah almari kaca yang semuanya berisi buku - buku tebal.

"Hmmm sepertinya ruang perpustakaan eh salah ruang kerja mungkin?" Gumam Intan memprediksi. Ia pun menutup kembali pintu itu.

"Kalau ngetuk pintu satu - satu dan nunggu jawaban Mas Ricko yang belum tentu udah bangun aku bisa telat nich. Oke langsung buka aja kalo gitu!" Ujar Intan. Ia pun membuka pintu kedua isinya kamar kosong lalu menutup kembali pintu itu. Setelah itu ia langsung membuka pintu kamar ke 3 dan tampaklah Ricko sedang berdiri di depan almari sedang memilih baju dan bertelanjang bulat.

"AAAAA....." Teriak Intan lalu menutup pintu kembali. Ricko juga kaget karena pintu kamarnya tiba - tiba terbuka dan tampak Intan di sana.

"Hei... kamu nggak bisa ngetuk dulu apa?" Tanya Ricko dari dalam kamar.

"Aku buru - buru Mas. Mana kunci motornya?" Jawab Intan dari balik pintu. Ricko pun membuka pintu kamarnya setelah membelitkan handuk di pinggangnya.

"Nich!" Ucap Ricko sambil memberikan kunci motor kepada Intan.

"STNK?" Tanya Intan lagi sambil menyodorkan telapak tangannya pada Ricko.

"Masuk!" Ajak Ricko. Intan pun ikut masuk ke kamar Ricko. Ternyata kamar Ricko lebih besar dari kamar yang Intan tempati. Ricko mengambil dompetnya dan mengeluarkan STNK lalu memberikannya pada Intan.

"Mmmmm uang saku?" Pinta Intan sambil menyodorkan telapak tangannya.

"Berapa biasanya?" Tanya Ricko.

"20 ribu." Jawab Intan. Ricko pun mengeluarkan uang 50rb. Intan menerimanya dengan senang hati karena uang sakunya naik.

"Untuk 2 hari." Ucap Ricko.

"Makasih Mas..." Ujar Intan lalu berbalik hendak pergi.

"Hei salim dulu!" Ucap Ricko sambil mengulurkan tangannya. Intan pun berbalik dan mencium punggung tangan Ricko lalu bergegas turun dan melajukan motornya pergi ke sekolah.

Setelah memakai pakaiannya, Ricko menuruni tangga dan duduk di meja makan. Ia membuka tudung saji dan melihat gurame asam manis. Segera ia mengambil nasi dan lauk lalu menyantapnya dengan lahap.

"Mmmmmm enak juga..." Gumam Ricko.

Setelah sarapan ia segera mengemudikan mobilnya ke perusahaan.

Di perusahaan Romi sudah menunggu Ricko di ruangannya.

"Ada apa? Tumben pagi - pagi kamu sudah di ruanganku?" Tanya Ricko pada Romi.

"Mmmm sepupumu nggak kesini lagi Rick?" Tanya Romi ingin tahu.

"Kenapa?" Tanya Ricko sambil menyalakan laptopnya.

"Dia cantik. Umur berapa sich?" Tanya Romi penasaran.

"18. Eh jangan bilang kamu suka dia?" Tanya Ricko curiga.

"Sepertinya begitu Rick. Hehe" Jawab Romi mesem - mesem.

"Nggak boleh! Dia masih sekolah!" cegah Ricko.

"Nggakpapa. Bakalan aku tunggu Rick..." Balas Romi tetap ngotot.

"Pokoknya nggak boleh!" Ujar Ricko menghalangi keinginan Romi.

"Terserah! Pokoknya aku harus dapetin dia!" Ucap Romi bersikukuh.

"Awas kamu kalau macam - macam sama Intan Rom!" Ancam Ricko. Romi hanya tersenyum misterius lalu pergi dari ruangan Ricko.

--------------------------------------------

CAST PEMERAN FIGURAN

ROMI

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1577967445229.jpg-original600webp?sign=32f24a9d2eda63f077d17b67b4c9a66a&t=5e72b600)