Di Paksa Menikah

Chapter 205. BAB 202

Dua bulan kemudian

Hari ini adalah hari ulang tahun si kembar. Mereka sudah bisa berjalan, bahkan berlari. Ricko membelikan kue tart untuk mereka berdua. Masing-masing kue tart itu bertuliskan Ricki dan Ricka. Itulah nama yang diberikan Ricko untuk mereka. Ricki Argadinata dan Ricka Argadinata. Sebenarnya ia ingin berdiskusi terlebih dahulu dengan Intan untuk memberikan nama pada si kembar, tapi istrinya tidak kunjung sadar dari komanya hingga satu tahun lamanya.

Kini Ricka sudah cantik dengan gaun berwarna merah muda pada tubuhnya dan pita di rambutnya. Sedangkan Ricki memakai tuksedo warna putih. Mereka seperti raja dan ratu. Semua pakaian si kembar diurus Sita. Setiap bulan Sita selalu pulang untuk berbelanja keperluan si kembar dengan Romi yang membantunya. Semenjak Ricko sudah bisa bekerja kembali, Sita kembali aktif kuliah di luar kota.

Pesta kecil-kecilan itu diadakan di ruang keluarga dan hanya dihadiri orang-orang terdekat saja. Semua anggota keluarga sudah hadir di ruangan itu. Pak Bambang, bu Sofi, pak Ramli, bu Romlah, Johan, Sita, dan Romi. Tidak lupa Ricko juga mengundang Melly dan Vina. Mereka adalah sahabat Intan yang paling dekat. Selain mereka juga ada para pembantu, babysitter, dokter, dan perawat yang menjaga Intan.

Semua orang yang hadir kini sedang bernyanyi lagu “Selamat ulang tahun”, tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi. Susi pun ke ruang tamu untuk membukakan pintu. Saat pintu dibuka tampaklah Reyhan, Tia, dan Gibran di sana. Susi pun mempersilakan mereka masuk. Ricko tidak mengundang mereka, tapi Reyhan ingin menjenguk Intan yang ia dengar belum sadar juga setelah satu tahun mengalami koma. Mereka juga menjenguk Ricko di rumah sakit satu hari setelah kecelakaan satu tahun yang lalu. Waktu itu Ricko masih belum sadarkan diri. Jadi mereka tidak bisa ngobrol. Akhirnya Reyhan dan Tia hanya sempat melihat si kembar dari luar ruang perinatal saja.

Saat mereka masuk ke ruang tengah, ternyata di ruangan itu sedang ada pesta. Reyhan tidak tahu sehingga ia tidak membawa kado untuk Ricki dan Ricka. Ricko menoleh pada tamu yang datang. Saat ia melihat Reyhan, ia pun segera menghampirinya.

“Ayo gabung merayakan ulang tahun si kembar,” ajak Ricko seraya memeluk bahu Reyhan dengan tangan kanannya.

“Oh .. si kembar ulang tahun sekarang?” tanya Reyhan.

“Iya,” jawab Ricko.

“Aku tidak tahu, Rick. Tahu gitu aku bawa hadiah untuk mereka,” ucap Reyhan menyesal.

“Tidak apa-apa,” balas Ricko seraya tersenyum.

Kini mereka di ruang tengah sedang merayakan ulang tahun si kembar bersama-sama. Setelah bernyanyi, Ricki meniup lilin dengan bantuan Ricko dan Ricka dibantu Sita. Semua orang bertepuk tangan dengan riuh.

Di dalam kamar, Intan menitikkan air matanya. Ia bisa mendengar betapa serunya pesta itu. namun, ia tidak bisa menghadiri pesta itu. Ia merasa sedih karena tidak bisa berada di sisi kedua anaknya.

Selamat ulang tahun, sayangnya mama. Maafkan mama yang tidak bisa menemani kalian. Maafkan mama yang tidak bisa merawat dan menjaga kalian. Semoga kalian panjang umur dan sehat selalu. Doa Intan untuk kedua anaknya di dalam hati.

Tidak lama kemudian Ricko masuk ke dalam kamar Intan dengan menggandeng kedua anaknya. Mereka berfoto bersama Intan yang berbaring di atas tempat tidur. Ricko, Ricki, Ricka tersenyum bahagia, sedangkan Intan menangis di dalam hatinya. Ia ingin sekali memeluk dan mencium kedua kedua anaknya, tapi tidak bisa.

“Oke. Siap ya?” ujar yang Romi yang memegang kamera.

“Satu .. dua .. tiga!” Romi memberikan aba-aba lalu mengambil gambar mereka sebanyak mungkin karena Ricki dan Ricka tidak bisa diam.

***

Jangan lupa vote poin / koin. Penulisnya nuntut? Iya, saya nuntut. Saya kan dituntut lanjut terus. Haha