Chapter 52 BAB 52
Sementara itu Stella di rumah Ricko sendirian penasaran dengan lantai dua rumah Ricko. Ia pun naik ke atas mau bersih - bersih sekaligus ngecek dan penasaran dengan isi kamar Ricko.
Ia menaiki tangga dan membuka pintu kamar pertama tapi sayangnya di kunci oleh Intan atas perintah Ricko. Stella pun membuka pintu kamar kedua dan tampak kamar kosong tak berpenghuni. Stella pun masuk, menyapu dan membersihkannya. Setelah membersihkan kamar kedua ia keluar dan menutup pintunya lalu membuka pintu kamar ketiga dan lagi - lagi kamar itu di kunci Intan karena itu kamar pribadi Ricko dan Intan. Akhirnya Stella membuka pintu kamar ke empat yang isinya alat - alat olahraga pribadi Ricko. Stella pun semakin mengerti kenapa Ricko gagah sekali karena Ricko rajin berolahraga di rumah. Ia juga mengira kedua kamar yang di kunci adalah masing - masing kamar Ricko dan Intan.
Sementara itu di kantor Ricko kedatangan klien yang ternyata teman SMA nya dulu yang kini sudah sama - sama sukses. Tidak sengaja perusahaan mereka bekerja sama dan ketika saling bertemu mereka baru tahu kalau pemiliknya adalah temannya sendiri.
"Gimana kabarmu Rey?" Sambut Ricko sambil berdiri dan menjabat tangan Reyhan dan tersenyum.
"Baik Rick. Kamu?" Balas Reyhan sambil membalas jabat tangan Ricko lalu duduk di kursi depan Ricko.
"Seperti yang kamu lihat. Aku juga baik. Sudah lama kita tidak bertemu. Terakhir waktu wisuda SMA kalau tidak salah." Ujar Ricko setelah duduk kembali di kursinya.
"Iya betul. Karena setelah itu aku kuliah ke Australia." Balas Reyhan.
"Dan aku ke London. Hahaha." Sahut Ricko lalu mereka sama - sama tertawa.
"Kamu sudah menikah?" Tanya Reyhan pada Ricko.
"Ya baru dua bulan yang lalu. Kamu?" Jawab Ricko.
"Hmmm selamat atas pernikahanmu Rick. Aku sudah menikah hampir tiga tahun yang lalu dan memiliki seorang putra." Ujar Reyhan memberi selamat pada Ricko dan mengulurkan tangannya. Ricko membalasnya.
"Terima kasih Rey. Wah aku kalah cepat. Hahaha. Malam minggu datanglah kerumahku untuk makan malam. Ajaklah anak dan istrimu." Ujar Ricko pada Reyhan mengundang makan malam.
"Oke. Aku akan datang. Dimana rumahmu sekarang Rick?" Tanya Reyhan.
"Perumahan Bougenvile blok B no 3." Jawab Ricko.
Setelah membicarakan masalah kerja sama Reyhan pamit undur diri dari perusahaan Ricko.
Menjelang sore hari, Intan pamit pulang dari rumah Melly. Melly mengantar Intan sampai di depan rumahnya.
"Ntan beneran kamu belum ngapa - ngapain sama suami kamu?" Tanya Melly masih penasaran.
"Kenapa? Kepo banget sich." Jawab Intan sambil menuntun motornya.
"Cara jalan kamu beda. Dari tadi aku perhatiin lo..." Ujar Melly.
"Hahaha. Kamu aneh - aneh saja. Aku sedang menstruasi. Mungkin jalanku beda karena memakai pembalut." Jawab Intan. Melly pun mempercayainya.
Sesampainya di rumah, Intan segera ke kamarnya di lantai atas. Sambil menunggu Ricko pulang Intan merebahkan tubuhnya di ranjang hingga akhirnya ia tertidur.
Satu jam kemudian Intan merasa ada yang membelai - belai pipinya. Ia pun membuka matanya dan tampaklah Ricko sedang memandangi wajahnya dengan tersenyum.
"Sejak kapan Mas Ricko disini?" Tanya Intan kaget.
"Baru saja. Mau belanja sekarang?" Tanya Ricko.
"Sebentar. Aku mandi dulu Mas." Ucap Intan pada Ricko.
"Oke. Aku istirahat sebentar. Bangunkan aku ketika sudah selesai mandi." Balas Ricko sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur.