Chapter 115 BAB 114
Pagi hari saat Intan membuka matanya, ia melihat Ricko sedang memandangi wajahnya. Intan mengerutkan dahinya merasa heran. Ia berpikir apakah ada air liur yang mengalir dari mulut di pipinya. Ia pun mengusap bibirnya berharap
menghapus air liurnya. Ricko yang melihat kelakuan Intan pun tersenyum.
“Mas Ricko kenapa ngelihatin aku seperti itu?” Tanya Intan pada Ricko dengan cemberut.
“Aku ingin mengamati wajahmu dengan seksama.” Jawab Ricko sambil tersenyum dan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Intan ke belakang telinganya.
“Tumben? Kenapa?” Tanya Intan merasa? heran.
“Kamu semakin cantik semenjak hamil dan juga semakin berisi.” Jawab Ricko jujur.
“Mas Ricko ngatain aku gendut?” Tanya Intan tidak terima di katain “semakin berisi”. Ricko pun tertawa mendengar pernyataan Intan.
“Tidak. Dulu kamu terlalu kurus. Sekarang sudah ideal. Jangan terlalu sensitif. Ambil positifnya supaya kamu tidak stres. Cepat mandi setelah itu sarapan. Aku sudah menyuruh asisten rumah tangga kita untuk segera memasak pagi ini. Sebentar lagi orang salon akan datang.” Ujar Ricko pada Intan dengan tenang dan sabar.
“Iya Mas.” Balas Intan sambil membuka selimutnya lalu bangkit dan pergi ke kamar mandi.
Ricko mengambil ponselnya di nakas lalu mengirim pesan ke Romi dan Lia bahwa hari ini ia tidak datang ke perusahaan lagi karena akan menemani Intan untuk datang ke acara wisuda. Setelah itu ia bangkit dan keluar kamar lalu turun menuju meja makan dan duduk di sana untuk menikmati kopi pagi hari seperti biasanya.
“Buatkan saya secangkir kopi.” Ujar Ricko pada asisten rumah tangganya yang baru bekerja mulai kemarin sore.
“Baik Pak.” Jawab Susi yang sedang membantu Ani memasak.
Tidak berapa lama kopi pun datang. Saat Ricko sedang menyesap kopinya Intan turun dan duduk di samping Ricko. Ia melihat ke meja makan dan belum terhidang apapun di sana padahal perutnya sudah merasa lapar.
“Makanannya belum siap. Apa kamu mau roti atau susu?” Tanya Ricko pada Intan.
“Hmmm. Aku mau susu rasa jeruk Mas.” Jawab intan pada Ricko karena akhir – akhir ini Ricko lah yang membuatkan susu untuk Intan.
“Tolong buatkan susu rasa jeruk untuk istriku.” Ujar Ricko pada asisten rumah tangganya.
“Baik Pak.” Jawab Susi lagi karena Ani sedang memasak. Setelah mendengar perintah Ricko tadi kini Susi dan Ani pun tahu bahwa Intan adalah istrinya Ricko.
“Silakan Mbak..” Ujar Susi setelah menaruh segelas susu di atas meja tepatnya di depan Intan.
"Terima kasih." Ujar Intan lalu segera meminum susunya dan merasa agak aneh. Susunya terasa tidak seenak biasanya.
“Mas lain kali aku mau kamu yang bikin susunya seperti biasanya.” Ujar Intan sambil berbisik mendekat ke arah Ricko.
“Kenapa?” Tanya Ricko.
“Lebih enak buatan kamu Mas. Mungkin anak kamu minta papanya yang bikinin susunya.” Jawab Intan beralasan.
“Iya.” Balas Ricko percaya dengan kata – kata Intan.
Setelah sarapan, orang dari salon yang dipanggil Ricko kemarin pun datang. Mereka membawa? peralatan make up lengkap dan beberapa gaun sederhana karena kemarin Ricko sudah berpesan agar tidak membawa gaun yang terlalu ribet supaya Intan merasa nyaman ketika memakainya.
Sebelum dirias, Intan mencoba beberapa gaun dahulu hingga ia merasa cocok dan nyaman. Sementara itu Ricko di kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu tukang rias dari salon mulai merias wajah Intan dengan sangat hati – hati karena mereka tahu Intan istri dari Ricko Argadinata.