Chapter 33 BAB 33
Intan menyantap sarapan dengan menundukkan kepalanya. Ia terlalu malu untuk menatap wajah Ricko di depannya. Ricko melihat tingkah Intan yang tidak biasa jadi merasa tidak enak.
"Kenapa kamu menunduk terus dari tadi?" Tanya Ricko pada Intan di sela sarapannya.
"Tidak apa - apa Mas..." Jawab Intan masih dengan kepala menunduk.
"Tatap aku saat berbicara!" Ucap Ricko dengan tenang. Intan pun mengangkat kepalanya lalu memandang wajah Ricko.
"Anggap saja kejadian tadi tidak pernah terjadi!" Ucap Ricko pada Intan. Intan menganggukkan kepalanya.
'Gimana bisa di anggap tidak terjadi? Orang jelas - jelas kejadian tadi masih membayang di ingatanku.' Batin Intan.
Intan pun memejamkan matanya. Menghirup napas dalam - dalam lalu menghembuskannya dengan kasar melalui mulutnya agar hatinya lebih tenang. Ricko mendekatinya lalu memeluknya.
"Aku minta maaf..." Ucap Ricko pelan. Intan menganggukkan kepalanya.
'Ya ampun gini banget ya resikonya kalo nikah sama cewek yang usianya jauh dibawah kita? Harus banyak ngalahnya. Di apa - apain dikit aja udah takut dan nangis. Gimana bisa di ajak begituan?' Batin Ricko.
Tidak berapa lama pembantu mamanya Ricko datang. Seperti biasa ia akan merendam pakaian di mesin cuci dulu setelah itu membersihkan lantai atas.
"Bersihkan kamarku dulu Bi!" Perintah Ricko ketika melihat pembantunya akan menaiki tangga.
"Iya Mas." Jawab pembantu itu.
Setelah makan seperti biasa Intan membersihkan meja makan lalu mencuci piring. Ricko mengawasi Intan dari meja makan.
"Ambilkan aku obat di laci itu!" Perintah Ricko sambil menunjuk salah satu laci di dapur setelah melihat Intan selesai mencuci piring. Intan pun membuka laci yang di tunjuk Ricko lalu mengambil obat penurun panas dan memberikannya kepada Ricko.
Saat Ricko meminum obatnya, tukang tambal ban datang. Intan pun menggunakan kesempatan ini untuk menjauh dari Ricko. Intan segera keluar untuk menemui dan menunggu tukang tambal ban hingga selesai menyelesaikan pekerjaannya. Tidak berapa lama Ricko menyusulnya.
"Nggak perlu di tunggu. Dia sudah sering datang ke rumah ini. Ayo masuk!" Ajak Ricko. Intan pun menurutinya. Ia tidak punya alasan untuk menolak ajakan Ricko.
Kini mereka duduk di sofa ruang tengah sambil menyalakan televisi. Ricko melihat berita selebriti tanah air. Di televisi itu menyiarkan Rossa yang tengah fashion show dengan pakaian sangat mini dan belahan dada yang sangat rendah. Ricko sudah biasa melihat Rossa yang berpakaian seperti itu. Tapi beda lagi dengan Intan. Ia merasa malu dan ngeri dengan cara berpakaian yang seperti itu.
"Kenapa?" Tanya Ricko saat melihat Intan nyengir - nyengir jijik.
"Mmmm pakaiannya mini dan ketat sekali." Jawab Intan.
"Kamu tahu dia?" Tanya Ricko ingin tahu apakah Intan mengenal Rossa.
"Tentu saja. Dia Rossalinda model yang sedang naik daun beberapa tahun terakhir." Jawab Intan percaya diri.
"Kamu tahu kekasihnya?" Tanya Ricko lagi.
"Tidak. Tidak ada yang tahu kekasihnya karena Rossalinda menyembunyikan identitas kekasihnya." Jawab Intan lagi.
Memang sampai saat ini tidak ada yang tahu siapa kekasih dari model terkenal bernama Rossalinda. Karena Ricko sendiri yang meminta agar hubungan mereka tidak di expose hingga mereka mendapatkan restu dari kedua orang tuanya. Hingga hubungan mereka berjalan 2 tahun papa Ricko masih belum merestui hubungan mereka dan tiba - tiba menikahkannya dengan Intan gadis yang usianya jauh dibawa Ricko dan masih berstatus pelajar SMA.