Di Paksa Menikah

Chapter 7 BAB 7

Pagi hari Intan membuka matanya. Ia merasakan ada sesuatu yang berat di perutnya. Ia pun merabanya dan menemukan tangan laki - laki. Ia kaget lalu melempar tangan itu ke belakang. Ia menoleh ke belakang dan mendapati tubuh Ricko sedang tidur seranjang dengannya dan memeluknya.

"Aaaaaa kenapa Mas Ricko tidur di sini?" Teriak Intan sambil mendudukkan dirinya lalu menarik selimut hingga dadanya. Ricko yang mendengar teriakan Intan segera membuka matanya.

"Masih pagi kenapa kamu teriak - teriak sih?" Ucap Ricko sambil mengerjapkan matanya berusaha membuka matanya dengan lebar.

"Kenapa Mas Ricko tidur disini? Bukannya tadi malam kita sudah bikin perjanjian kalo kita tidur di kamar yang berbeda?" Ucap Intan menjelaskan.

"Hey gadis kecil coba di ingat lagi ya? Saat listrik padam kamu ngapain?" Balas Ricko lalu bangun dan pergi keluar dari kamar Intan. Intan pun mencoba mengingat kejadian tadi malam dan betapa malu dirinya. Ia yang meminta Ricko tidur disini dan yang mulai memeluknya. Sekarang malah nuduh Ricko yang salah. Intan pun segera mandi dan berganti pakaian lalu pergi ke dapur membuat sarapan pagi.

Ricko menuruni tangga dan melihat punggung Intan sedang memasak di dapur. Ia pun duduk di meja makan.

"Buatkan aku kopi." Ucap Ricko membuat Intan yang fokus memasak menjadi kaget.

"Oke!" Balas Intan tanpa menoleh.

Tidak berapa lama Intan menyuguhkan kopi di meja makan beserta sarapan pagi berupa sayur capjay dan telur ceplok karena hanya itu bahan yang tersedia di kulkas. Ia mengambilkan nasi untuk Ricko.

"Segini cukup?" Tanya Intan sambil menunjukkan nasi di piring yang ia pegang. Ricko pun mengangguk.

"Aku akan bekerja. Kamu jaga rumah ya?" Ucap Ricko setelah selesai makan dan berdiri hendak naik ke kamarnya.

"Antar aku pulang Mas. Besok aku harus sekolah. Dan bukankah kita akan mengurus surat pernikahan kita hari ini?" Tanya Intan.

"Aku sudah menyuruh seseorang untuk mengurusnya. Kita tinggal menunggu suratnya jadi dan tanda tangan. Nanti sore aku akan mengantarmu pulang setelah pulang kerja. Nggakpapa kan?" Balas Ricko.

"Nggak mau. Aku takut di rumah sendirian." Jawab Intan.

"Kalo gitu ikut aku ke kantor. Aku ada meeting hari ini." Ucap Ricko memberikan penawaran. Setelah berpikir sejenak Intan pun setuju.

Sesampainya di perusahaan semua mata tertuju ke arah Intan yang mengekor di belakang Ricko. Intan merasa malu lalu ia menarik lengan Ricko dan berjalan di sampingnya.

"Kenapa semua orang melihatku seperti itu Mas?" Bisik Intan di samping Ricko.

"Mungkin penasaran. Ingat kalau di tanya semua orang bilang kalau kamu sepupuku. Oke?" ujar Ricko pada Intan.

"Siap bos!" Balas Intan sambil mengacungkan jempolnya.

Setelah sampai di ruangan kantornya Ricko segera duduk di kursinya lalu menyalakan laptop.

"Sebentar lagi aku meeting di ruangan sebelah. Kalo butuh sesuatu bilang saja pada sekretarisku di luar pintu ini." ucap Ricko pada Intan. Intan pun mengangguk mengerti.

Setelah Ricko keluar ruangan Intan merasa bosan. Ia mengirim pesan ke grup whatsapp yang terdiri dari Intan, Rita, Melly dan Vina.

Intan : Lagi apa guys? Bosen nich ????

Melly : Makan somay

Rita : Kamu jadi nikah?

Vina : udah malam pertama belum Ntan? Hahaha

Intan : @Rita jadi lah. Kamu tahu kan bapak ku gimana?

Intan : @Vina mau tahu aja apa mau tahu banget? Hahaha

Karena bel masuk tanda istirahat sudah selesai telah berbunyi, ketiga teman Intan pun tidak membalas pesan Intan.